NININMENULIS.COM – Tema hari ke-23 BPN Ramadhan Blog Challenge kali ini tentang berbuka puasa bersama teman atau keluarga, dan saya memilih bercerita saat berbuka puasa dengan Synthesis Development dan SOS Children’s Villages pada Kamis, 23 Mei 2019 lalu.
Saya tidak sendirian, saya bersama teman sesama media yang diundang Synthesis Development untuk menghadiri acara #SynthesisMembangunImpian yang mengambil lokasi di Pendopo Arjuna, Synthesis Resisdence Kemang, Jakarta Selatan.
Buka puasa ini sangat unik karena kami para media yang hadir dengan pihak Synthesis Development sudah layaknya sebuah keluarga. Saya mengenal Synthesis Development sejak masih menjadi wartawan di Majalah Home Living hingga sekarang aktif sebagai seorang blogger.
Baca juga: Review Wardah Lip Cream 03 dan 05
Untuk diketahui, acara #SynthesisMembangunImpian yang diusung Synthesis Development dan SOS Children’s Villages bersamaan dengan buka puasa bersama ini senada dengan misi #SynthesisMembangun. Di mana Synthesis Development sebagai perusahaan preperti ingin ikut berperan memberikan kontribusi kepada anak-anak yang membutuhkan keluarga dan hunian sebagai tempat tumbuh kembang menyiapkan mimpi mereka di masa depan.
SOS Children’s Villages sendiri adalah organisasi sosial non-profit yang menyediakan pengasuhan alternatif bagi anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua. Berdiri sejak 1949 di Wina, Austria, SOS Children’s Villages kini ada di 134 negara termasuk Indonesia. Saat ini, SOS Children’s Villages Indonesia mengasuh menaungi lebih dari 6.500 anak yang tersebar di 11 kota di Indonesia yaitu: Lembang, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Tabanan, Maumere, Banda Aceh, Meulaboh, Medan dan Palu.
SOS Children’s Villages mengedepankan pengasuhan berbasis keluarga, di mana mereka menyediakan keluarga pengganti bagi anak-anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua. Para Ibu dan Anak menjalin hubungan keluarga selayaknya keluarga kandung (family-like care), sehingga sangat menghindari penggunaan kata-kata seperti panti asuhan, anak asuh, ibu asuh, termasuk penggunakaan kata anak yatim/piatu yang diganti dengan anak yang telah atau berisiko kehilangan pengasuhan orang tua.
Di SOS Children’s Villages, juga sangat memperhatikan kepentingan terbaik anak serta menjaga privasi mereka, sehingga informasi yang berkaitan dengan latar belakang dan personal anak hanya dapat dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dan tidak dapat disebarluaskan kepada publik
Baca juga: Tentang Zakat, Infaq, Shodaqoh Online