Salah satu kain ikat yang paling terkenal di Indonesia dan juga di dunia adalah ikat Sumba, khususnya Hinggi. Kain ikat persegi panjang ini digunakan kaum pria Sumba sebagai penutup pundak dan diikat di pinggul menjurai hingga lutut. Kain Hinggi juga digunakan sebagai hadiah dan ditukarkan kepada anggota keluarga atau kelompok sosial lain di Sumba. Misalnya, kain ikat Hinggi yang diberikan oleh keluarga wanita untuk ditukarkan dengan hadiah seperti emas, perak, senjata dan kuda dari keluarga mempelai pria. Pertukaran ini melambangkan adanya hubungan antara kedua keluarga.
Category: Art
ART – CRAFT
Museum MACAN mengumumkan program di tahun 2019, setelah tahun pertama yang sukses. Program kli ini akan menampilkan sebuah pameran historis yang berfokus pada salah seorang perupa modern penting di Indonesia, sebuah pameran besar yang membahas pergeseran estetika seni yang terlihat dalam praktik karya beberapa perupa Indonesia berpengaruh pada era sebelum dan setelah Reformasi, dan sebuah pameran retrospektif Xu Bing, seorang peupa kontemporer asal Tiongkok yang diakui secara global.
Di sesi materi fotografi ini para peserta belajar tentang semua istilah yang digunakan untuk setting kamera dan posisinya di kamera yang kita pegang saat itu. Saya mulai mengenal apa itu diagframa, asa, speed, dan lain sebagainya. Sebelumnya sudah sering denger sih tapi belajar ‘menyingkronkan’ satu dengan lainnya baru di workshop ini. Untung saja sesi pemberian materi tidak berlangsung lama, karena langsung mulai di sesi workshop pemotretan indoor dan studio.
Batik Banyumas lebih banyak penggunaan warna soganya. Warna batiknya sangat khas, soganya berwarna coklat tua kemerahan, warna merah tua banyak digunakan dengan latar kain yang berwarna gading kemerahan. Latarnya hampir selalu dipenuhi oleh ragam hias geringsing, kawung, galaran, parang, atau kembang krokot. Latar dengan ragam hias sido luhur juga sering dijumpai sehingga jelas kuatnya pengaruh batik dari kota kota seperti Solo dan Yogyakarta.
Bertemakan Main Getah/Rubberscape, proyek komisi ini akan mengubah Ruang Seni Anak menjadi sebuah lingkungan yang merangsang panca indera melalui bentuk, tekstur dan bunyi. Lingkungan ini akan meliputi pohon karet muda, sebuah bukit kecil yang dibentuk dari tanah yang didapatkan dari daerah setempat, juga bebunyian yang direkam dari ladang-ladang karet di Malaysia.
Karya seni instalasi ini bernama Patung Menembus Batas yang terdiri dari empat pecahan tembok Berlin berukuran 3,6×1,2 meter berikut 14 patung baja yang diletakkan di atas hamparan pasir putih. Bila merunut perjalanannya, banyak cerita dan makna terkandung yang ingin disampaikan Teguh dalam karya instalasinya ini.
Museum Macan bisa menjadi tempat tujuan pertama bagi penikmat seni kontemporer. Met Studio telah berpengalaman lebih dari 30 tahun merancang proyek-proyek museum, bangunan eksibisi, pusat pameran, dan lain sebagainya. Beberapa karyanya antara lain The Natural History Museum, The Royal Air Force Museum, dan The Wildfowl and Wetland Trust.
Ada banyak cara seniman untuk menghadirkan kebahagiaan. Ada tiga cara bagaimana seniman menghadirkan karyanya: karya seni akan saat ini, karya seni yang melihat harapan dan kecemasan; serta karya seni yang mengajak untuk merefleksikan kembali sebuah nilai.
Jason Lim merupakan seniman serba bisa, karyanya meliputi foto, video, instalasi, seni keramik, dan seni performance. Karyanya diperlihatkan dengan bentuk-bentuk pengulangan seperti meniru perkembangan alam. Khususnya untuk karya keramiknya, Jason Lim seringkali hasil dari performancenya yang merupakan interaksi tubuhnya dengan material yang digunakan dan selalu menganndung banyak makna di dalamnya.
Sebelum menjadi kurator Museum MACAN, Asep menjabat sebagai Wakil Direktur Jakarta Biennale, di mana dia berperan penting dalam merancang agenda kuratorial untuk acara bienial pada 2017. Jakarta Biennale adalah salah satu bienial seni terpenting di Indonesia. Asep juga telah berpartisipasi dalam de Appel Curatorial Programme di Amsterdam (2015-16), sebuah program bergengsi yang berdurasi 10 bulan yang menempatkan peserta dalam konteks lokal, dengan perhatian khusus terhadap keterlibatan dalam bidang seni kontemporer internasional.