Yello Hotel semakin memperluas jaringannya di Pulau Sumatra dengan ditandatanganinya Yello Hotel Jambi. Yello Hotel Jambi menjadi property ketiga yang dikelolah Yello Hotels di Pulau Sumatra dan proyek hotel ke 15 yang dibuka pada kuartal pertama pada 2021. Yello Hotel Jambi berlokasi di jalan Sudriman dan hanya 10 menit dari Bandara Sultan Thaha dan bersebelahan dengan area shopping Center terkemuka di Jambi. Yello Hotel Jambi rencananya memiliki 168 kamar dengan market utama para wisatawan bisnis.
Category: Lifestyle
FOOD & RESTAURANT – TRAVELING – ART & CRAFT
Banyak orang berpikir buah dapat dimakan kapan saja tanpa terikat waktu. Tapi jika Anda memiliki tujuan khusus dalam mengatur pola makan sebaiknya mulai saat ini atur kembali pola Anda dalam mengonsumsi buah. Hal pertama yang patut diperhatikan kenali respon tubuh Anda terhadap jenis buah-buahan yang dikonsumsi. Setiap orang memiliki kebiasaan dan respon berbeda-beda saat menikmati buah. Respon dari tubuh inilah yang nantinya menentukan waktu yang tepat bagi Anda mengjonsumsi buah.
Nama Lapangan Banteng, Jakarta Pusat sudah lama ada dan kita dengar. Namun Apa yang tersirat saat mendengar lokasi ini? Tentu bukan hal yang positif dan menyenangkan. Salah seorang teman saya bahkan tidak tahu kalau Lapangan Banteng memiliki tugu dan patung di atasnya. “Kayaknya setiap lewat di sini, saya tidak melihat ada patung?” begitu katanya. Ya, sejak Juli 2018, wajah Lapangan Banteng berubah menjadi sangat cantik. Saking cantiknya banyak komunitas fotografi berburu foto indah di sini.
Es Krim Italia Ragusa berada di Jalan Veteran 1/10, Gambir Jakarta Pusat, tepatnya di samping Masjid Istiqlal. Nama Ragusa berasal dari dua orang berkebangsaan Italia yang datang ke Indonesia pada 1930-an, saat itu Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa datang ke Indonesia untuk belajar menjahit. Setelah lulus mereka lalu pergi ke Bandung dan bertemundengan wanita berkebangsaan Eropa yang memiliki peternakan sapi. Melihat produksi susu sapi yang sangat banyak pada saat itu, Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa pun punya ide untuk mejadikannya bahan utama pembuatan es krim. Bukannya menjadi penjahit, dua bersaudara Italia tersebut malah tertarik membuat es krim. Ternyata es krim buatan mereka disukai dan laku dijual.
Ajang Flona 2018 yang berlokasi di kawasan Lapangan Banteng Jakarta Pusat menyisakan suatu yang unik. Selain dapat mengetahui beraneka jenis tanaman dan hewan serta potensi yang dimiliki masing-masing wilayah di Jakarta, Flona 2018 juga memberikan suatu yang beda setiap tahunnya. Seperti di tahun ini, aksi berbeda tersebut dilakukan tukang buah yang menjual mangga yang diukir menjadi seperti kelopak bunga. Saya dan teman menyebutnya Mangga Kembang. Melihat si penjual melakukannya tidak terlalu sulit, tapi saya belum mencoba membuat sendiri.
Bhin Bhin, Atung, dan Kaka. Pasti nama ketiga maskot Asian Games 2018 ini sudah tidak asing lagi. Tetapi ini bukan cerita tentang mereka, ini cerita saya, Mbak Sinta, dan Pipit. Bukan juga cerita kita bertiga yang sebagai Trio Kaka. Karena hanya kita bertiga yang ada di hari itu, seperti Bhin Bhin, Atung dan Kaka. Petualangan kita bertiga bukan sesuatu yang besar, hanya berkunjung dari event besar ke event yang lebih besar yang ada di Jakarta saja. Yang membuat saya senang sekaligus bangga, pertualangan kita hanya berawal dari satu keinginan kecil. No itinerary.
Tak sulit menemukan bentor di pulau ini. Sejak pompon yang saya naiki besandar di dermaga yang terbuat dari kayu, bentor-bentor tersebut terparkir rapi. Kita tidak bisa sesukanya memilih bentor yang kita inginkan. Mengapa? Karena semua bentor memiliki warna dan desain yang sama, berwarna merah, biru, dan kuning pada atapnya. Mungkin yang membedakan motor milik abang sopirnya, distater langsung nyala atau harus berkali-kali distater baru nyala.
Vihara Avalokitesvara Graha yang berada di pusat kota Tanjung Pinang ini nyaris tidak saya hampiri mengingat hari yang mulai beranjak malam. Tapi teman memaksa untuk saya mengunjunginya mengingat inilah vihara terbesar se-Asia Tenggara. Terbesar. Kata ini yang akhirnya membawa saya sejauh 14 kilometer dari pusat kota ke kelurahan Air Raja atau di sebelah kiri Jalan WR Supratman yang menjadi jalur lintas Tanjung Pinang-Tanjung Uban, Batu 14.
Da Maria merupakan restoran Italia modern bergaya Osteria hasil karya pengusahan restoran asal Australia, Maurice Terzini. Dibantu oleh Lazarini Pickering, Terzini merealisasikan semua imajinasinya akan desain sebuah resto yang unik dan khas. Selain tampilannya yang spesial, Da Maria hadir menawarkan keragaman makanan Italia, wine, musik, fashion, seni, dan kebersamaan bergaya Capri, salah satu pulau di Italia, di wilayah teramai di Bali, Seminyak.
Makanan ini paling mudah dan gampang dibuat. Sebenarnya malu untuk sharing resep ini karena sangat biasa saja. Tapi karena bahan-bahannya mudah dicari dan pembuatannya yang mudah, sepertinya tidak ada salahnya untuk di share untuk Anda yang ingin membuat makanan namun males repot.