Ngulik 4 Karya Seni dari 4 Perupa yang saat ini karyanya dipamerkan di Museum Macan. Berhubung PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar masih diberlakukan, yuk kita tengok 4 karya seni untuk mengobati kerinduan kita untuk menyaksikan pameran seni secara langsung. Ke-empat karya tersebut yakni lukisan Ngaso karya Sudjojono, Map of Bali karya Miguel Covarrubias, ASEAN+3 oleh Yukinori Yanagi, dan lukisan Lingga–Yoni yang dibuat oleh Arahmaiani. Yuk kita kulik satu persatu.
Category: Living
ARCHITECTURE & INTERIOR – PRODUCT – GARDEN
Arisan Karya adalah sebuah usaha yang diinisiasi oleh Museum Macan untuk menggugah semangat jejaring dan komunitas yang terkait dengan museum pada masa krisis ini. Arisan Karya akan mengumpulkan dana untuk perupa Indonesia dari berbagai latar belakang. Jumlah yang dikumpulkan mungkin tidak besar secara nominal, namun diperlukan dalam momen seperti ini. Inisiatif ini juga bertujuan memberi suntikan semangat di tengah periode yang penuh ketidakpastian, dan berfungsi sebagai sebuah gerakan untuk mengapresiasi peran seni di tengah masyarakat. Perupa yang berpartisipasi akan membuat materi online berupa tips berkarya, tutorial dan berbagai info kreatif, untuk dibagi dengan publik.
Cat anti bakteri Lenkote No Odor Medicare dari Avian Brands merupakan cat dinding premium dan diformulasi anti bakteri juga anti kuman sehingga setiap ruangan di dalam rumah akan aman dan terlindung dari pertumbuhan bakteri. Selama lapisan Lenkote No Odor Medicare masih menempel pada dinding, dipastikan zat anti bakteri akan terus bekerja secara efektif dan dapat menekan pertumbuhan bakteri.
Wabah Covid-19 memang merubah semuanya. Anjuran untuk tetap stay di rumah melalui #DiRumahSaja membuat semuanya dilakukan di rumah. Mulai dari gaya bekerja, belajar, belanja, berolahraga, hingga bersosialisasi, semua dilakukan secara online melalui conference call dan live streaming. Lalu bagaimana bila kita ingin jalan-jalan sekadar refreshing sembari menambah wawasan? Museum MACAN berinisiatif untuk tetap melayani para pecinta seni agar tetap dapat menjelajah museum dan mengikuti rangkaian pameran yang telah diagendakan melalui #MuseumfromHome.
Kamu masih ingat dengan artikel hutan sumber makanan yang pernah aku tulis berjudul Kecapit Kenikmatan Kepiting Hutan Bakau? Yess, berkat artikel tersebut aku mendapatkan anugerah yang patut disyukuri yakni bertemu dengan perempuan-perempuan hebat yang menginspirasi banyak orang, merekalah perempuan di rimba terakhir. Apa itu rimba terakhir? Apa itu WKR yang kerap diucapkan perempuan-perempuan ini? Semua terjawab saat aku diberi kesempatan oleh Blogger Perempuan Network (BPN) dan Wahana Lingkungan Hidup (WALHI), menjadi 30 besar finalis blog competition untuk menghadiri Forest Cuisine Blogger Gathering, pada Sabtu (29/2) lalu di Almond Zucchini Cooking Studio, Jakarta Selatan.
Millennial Power. Buku baru keluaran Bhuana Ilmu Populer (BIP) dari Gramedia Grup ini baru saja di launching pada Sabtu (8/2) bertempat di Toko Buku Gramedia Matraman Jakarta Timur. Menariknya dari buku Millennial Power yakni buku ini ditulis oleh dua orang yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga kita, Deddy Corbuzier dan Erik Ten Have. Deddy Corbuzier menulis buku, apa isinya? Penasarankan?
Museum MACAN membuka tahun 2020 dengan dua pameran istimewa yang membawa pentingnya video dan performans dalam seni kontemporer melalui karya besar perupa Jerman dan Indonesia. Melati Suryodarmo: Why Let the Chicken Run? dan Julian Rosefeldt: Manifesto yang akan berlangsung dari 28 Februari – 31 Mei 2020.
“Lahan gambut tidak bisa terbakar dengan sendirinya seberapapun keringnya, atau terbakar karena ranting kering dan puntung r0k0k. Untuk membakar lahan gambut dibutuhkan bahan bakar yang lebih besar, dan itu hanya bisa dilakukan oleh yang berkepala hitam atau berkepala putih.” Hanya kondisi alam tertentu seperti lava dari letusan gunung berapi dan petir yang dapat membakar lahan gambut, tetapi tanda-tanda tersebut tidak dijumpai selama ini. Jadi fakta sesungguhnya, lahan gambut terbakar atau dibakar?
Di Kannakeramik bisa menemukan berbagai produk keramik, mulai dari mug, teapot, vas, piring, dan lain sebagainya. Yups, Jocelyn adalah orang kreatif di balik nama Kanna Keramik. Selain menampilkan produk keramiknya, Jocelyn pun kerap mengadakan pottery workshop yang banyak diapresiasi para penyuka keramik. Ingin tahu apa saja yang sudah di kerjakan Jocelyn? Kita ghibahin sedikit yuks karyanya.
Masih konsisten menjadi wadah yang menampilkan karya seni Indonesia dan global, di 2020 Museum MACAN akan menampilkan pameran dari para perupa terkenal seperti Melati Suryodarmo (Indonesia), Agus Suwage (Indonesia), Julian Rosefeldt (Jerman), dan Chiharu Shiota (Jepang). Ada yang baru di 2020 nanti, untuk memperluas area pameran, area Teras di lantai6 akan digunakan sebagai ruang pemer baru yang nantinya untuk menampilkan karya seni luar ruang dan menyediakan ruang komunal bagi pengunjung.