Soulbytes lahir dari keinginan untuk menciptakan kafe di mana tidak hanya makan enak dan minum kopi berkualitas tinggi, tapi Anda diingatkan tentang apa yang terpenting dalam hidup. Tempat di mana tidak hanya perut yang dipuaskan, namun juga pikiran, hati, dan jiwa sesuai dengan filosofi ‘School of Life’ karya filsuf Alain de Botton . Inilah tujuan Soulbytes yang dibuka pertengahan 2017 di Jalan Petitenget, Seminyak, Bali. Tujuan filosofis ini bukan hanya sekedar janji karena Soulbytes telah mengisi setiap ruang dengan penuh perasaan dan interaktif untuk terhubung dengan orang lain.
Tag: Restaurant
Berada di tepi Pantai Canggu atau sepanjang pantai Barat Bali, Mason hadir dengan semua keunikan konsep makan dan suasana yang dihadirkan. Banyaknya deretan restoran yang berada di Canggu, ternyata tidak membuat Brett Hospitality Group untuk membuka restoran baru di wilayah ini. Para keempan pemilik, Dominique Brett, Isabella Rowell, Brant Bauer, dan Ben Cross menghadirkan koki Australia terbaik, Nathan Sasi untuk menghadirkan hidangan terbaiknya di Mason. Seperti kita ketahui Nathan Sasi telah menjadi chef terkenal di restoran Nomad dan Mercado di Sydney. Di Nomad pula, Sasi mengasah kemampuan memasaknya dan mengeksplor proses tradisonal mulai dari pengawetan, dan fermentasi, dan keahlian itu yang dia bawa ke Mason.
Fiesta Restaurant berada di dalam Bintan Lagoon Resort (BLR) resort terbesar dan terintegrasi di Pulau Bintan. Restoran ni memiliki area seluas 1.486 meter persegi dan berkapasitas hingga 484 orang indoor dan outdoor. Nama Fiesta sendiri diambil dari bahasa Spanyol yang berarti perayaan atau pesta.
Da Maria merupakan restoran Italia modern bergaya Osteria hasil karya pengusahan restoran asal Australia, Maurice Terzini. Dibantu oleh Lazarini Pickering, Terzini merealisasikan semua imajinasinya akan desain sebuah resto yang unik dan khas. Selain tampilannya yang spesial, Da Maria hadir menawarkan keragaman makanan Italia, wine, musik, fashion, seni, dan kebersamaan bergaya Capri, salah satu pulau di Italia, di wilayah teramai di Bali, Seminyak.
Baru diluncurkan di Pantai Berawa, Canggu, Two Trees Eatery mewakili kolaborasi antara duo Perancis Laura Derepas dan Chloe Malaplate dan Adam Hall dari motel Mexicola untuk membuat kafe. “Dengan nama seperti Two Trees Eatery yang terinspirasi oleh pohon-pohon yang terletak di depan restoran, kami memiliki tanggung jawab tidak hanya untuk ramah lingkungan tetapi juga harus menyadari apa yang baik untuk tubuh Anda,” kata co-owner Laura Derepas . Namun Anda tidak akan melulu mendapatkan makanan yang sehat di sini. Bagi Anda yang menginginkan sedikit ‘nakal’ Two Trees Eatery juga menyediakannya. “Satu pohon untuk dirimu yang sehat, satu pohon untukmu yang nakal! ” imbuh Laura lagi.
Diberi nama Bale Sutra 1706, pengunjung dapat menikmati suasan kuil kuno asli periode XI dinasti Kang di tahun 1706. Kuil yang telah berusia 311 tahun tersebut dibongkar da direkonstruksi sebagai monument sejarah imigran peranakan Cina di Bali, di kelilingi lukisan-lukisan Cina yang telah berusia berabad-abad, lukisan arang hitam dan putih dari para raja terakhir Bali, dan patung Dewi Kannon Jepang setinggi tiga meter.
Dengan menggunakan wajan bekas menggoreng daging, tumis irisan
bawang merah, bawang putih hingga wangi dan berubah warna.
Masukan Daging yang telah digoreng lalu tambahkan cabe hijau,
daun bawang dan tomat. Bumbui dengam garam, merica dan gula
secukupnya.
1953 memiliki desain yang ke-Indonesia-an. Ini terlihat dari pemakaian material khas Indonesia, seperti tegel kunci pada giant wall dan lantai. Photo wall bergambar wanita Indonesia menjadi pemisah antara area kafe dengan dining.
Untuk menghadirkan suasana baru yang glamour dan modern, Bottega Ristorante & Dirty Laundy menggunakan gaya art deco di 1920-an. Art Deco sendiri gaya yang dikenal dengan keanggunan akan fungsinya namun tetap sangat chic. Gaya art deco juga mewakili kemewahan dan kegembiraan dengan bentuk-bentuk geometris dan kaya akan pemakaian material.