Klenteng ini bernama Tien Shang Miao yang oleh penduduk sekitar kerap disebut Vihara Pohon atau Bayan Tree Temple, kadang juga disebut Klenteng Beringin lantara bangunannya yang seolah-olah seperti di dalam Pohon Beringin. Klenteng ini berada hanya sekitar 5 meter dari bibir pantai. Dia berdiri di kawasan rumah penduduk kampung Boyan yang mayoritas adalah etnis Tionghoa.
Tag: Travel
Kalau bertanya dengan Ninin, lebih suka gunung atau pantai? Dengan pasti akan teriak, pantaiiiii….. Itulah mengapa saya disebut Gadis Pantai semacam Marimar gitu (hanya generasi 1990-an yang tahu). Hahaha… tetapi bukan karena itu juga sih saya dikatakan Gadis Pesisir. Ssttt… bagi yang tahu jangan bicara dulu, belum di hari ini saya bercerita
NININMENULIS.COM – Ulu Cliffhouse sebuah oase tebing dan tempat tinggal kreatif bagi para seniman musik…
Bali seakan tak pernah ada habisnya untuk dieksplor setiap obyek wisatanya. Mulai dari wisata pantai,…
Villa Ali Agung menawarkan vila-vila mewah yang dilengkapi dengan kolam renang pribadi dan dapur yang lengkap. Untuk mencapainya pun tak membutuhkan waktu yang lama, hanya lima menit berkendaraan dari Pantai Padang-padang, kita sudah dapat menikmati semua fasilitas yang tersedis di Villa Ali Agung.
Saat mengunjungi Bintan, Kepulauan Riau sempat bertanya dalam hati arsitektur apa yang bisa dieksplor di…
Mrs. Sippy Restaurat & Bar yang ikonik asal Double Bay, Sidney Australia, kini membuka ‘pool…
Karya komisi kedua ini dipersembahkan oleh United Overseas Bank (UOB), sebagai Mitra Pendidikan Utama dari Museum Macan Gatot Indrajati, Kotak Utak-Atik (2018), kardus dan kayu, ukuran bervariasi.
Zhuma hadir dengan ide dan konsep sebagai restoran Jepang tradisional yang kaya akan budaya dan filosofi.Restoran ini menggunakan lambang tradisional Jepang yang di negara setempat disebut Kamon sebagai salah satu elemen tradisional utama di seluruh interior restoran.
Pameran ini adalah penampilan kumpulan karya Yayoi Kusama terbesar yang pernah diadakan di Indonesia. Ke-130 karya yang dipamerkan dalam bentuk lukisan, patung dan karya di atas kertas serta lima instalasi termasuk akuisisi terbaru Museum Macan: I Want to Love on the Festival Night (2017). Selain itu, pengunjung akan dapat melihat karya-karya yang tidak ditampilkan dalam kedua pameran sebelumnya, termasuk Flower (1953), danUntitled (Child Mannequin) (1966).