Lukisan-lukisan ‘potret’ yang dikerjakan Guntur Triyadi nampak tak biasa dan darinya kita bisa mengenal beberapa sosok bersejarah seperti Che Guevara, RA Kartini. Karl Marx, Chairil Anwar, Mao Zedong, atau Lauw Ping Nio (Nyonya Meneer). Para tokoh tersebut tidak digambarkan sebagaimana kebiasaan potret biasa, mereka nampak dengan gestur tubuh khusus bahkan dengan sikap tubuh yang tengah ‘bercerita’.
Menambah wawasan bertemu dengan para yogi/yogini mungkin itu yang paling terlihat dari ajang-ajang seperti ini. Namun sayangnya, karena telah menjadi sebuah komoditi, sebuah festival yoga kerap hanya dipakai untuk ajang ‘dagang’ baik para penyelenggara, sponsor, atau pun praktisi. Alih-alih untuk memasyarakatkan olahraga, justru banyaknya produk ‘jualan’ yang mendominasi venue. Lantas apakah hal tersebut salah?