Mengunjungi Desa Adat Penglipuran di Bali

Inilah wajah Desa Adat Penglipuran yang kerap muncul di FTV Indonesia. Semakin banyaknya acara TV yang menggunakan Desa Adat Penglipuran sebagai lokasi syuting, kehadiran desa ini semakin dikenal dan mulai masuk ke dalam lokasi wisata Bali. Desa Adat Penglipuran berada di Desa Kubu, kabupaten Bangli, Bali. Desa Adat Penglipuran berada di ketinggian 600-700 meter dari permukaan laut, ini yang membuat udara di Desa Adat Penglipuran terasa sejuk.

Yello Hotel Jambi Properti Ketiga Tauzia Hotel di Pulau Sumatra

Yello Hotel semakin memperluas jaringannya di Pulau Sumatra dengan ditandatanganinya Yello Hotel Jambi. Yello Hotel Jambi menjadi property ketiga yang dikelolah Yello Hotels di Pulau Sumatra dan proyek hotel ke 15 yang dibuka pada kuartal pertama pada 2021. Yello Hotel Jambi berlokasi di jalan Sudriman dan hanya 10 menit dari Bandara Sultan Thaha dan bersebelahan dengan area shopping Center terkemuka di Jambi. Yello Hotel Jambi rencananya memiliki 168 kamar dengan market utama para wisatawan bisnis.

Lapangan Banteng Jaman Now

Nama Lapangan Banteng, Jakarta Pusat sudah lama ada dan kita dengar. Namun Apa yang tersirat saat mendengar lokasi ini? Tentu bukan hal yang positif dan menyenangkan. Salah seorang teman saya bahkan tidak tahu kalau Lapangan Banteng memiliki tugu dan patung di atasnya. “Kayaknya setiap lewat di sini, saya tidak melihat ada patung?” begitu katanya. Ya, sejak Juli 2018, wajah Lapangan Banteng berubah menjadi sangat cantik. Saking cantiknya banyak komunitas fotografi berburu foto indah di sini.

Petualangan Bhin Bhin, Atung, Dan Kaka

Bhin Bhin, Atung, dan Kaka. Pasti nama ketiga maskot Asian Games 2018 ini sudah tidak asing lagi. Tetapi ini bukan cerita tentang mereka, ini cerita saya, Mbak Sinta, dan Pipit. Bukan juga cerita kita bertiga yang sebagai Trio Kaka. Karena hanya kita bertiga yang ada di hari itu, seperti Bhin Bhin, Atung dan Kaka. Petualangan kita bertiga bukan sesuatu yang besar, hanya berkunjung dari event besar ke event yang lebih besar yang ada di Jakarta saja. Yang membuat saya senang sekaligus bangga, pertualangan kita hanya berawal dari satu keinginan kecil. No itinerary.

Merasakan Naik Bentor Berkeliling Pulau Penyengat

Tak sulit menemukan bentor di pulau ini. Sejak pompon yang saya naiki besandar di dermaga yang terbuat dari kayu, bentor-bentor tersebut terparkir rapi. Kita tidak bisa sesukanya memilih bentor yang kita inginkan. Mengapa? Karena semua bentor memiliki warna dan desain yang sama, berwarna merah, biru, dan kuning pada atapnya. Mungkin yang membedakan motor milik abang sopirnya, distater langsung nyala atau harus berkali-kali distater baru nyala.

Vihara Terbesar Se-Asia Tenggara

Vihara Avalokitesvara Graha yang berada di pusat kota Tanjung Pinang ini nyaris tidak saya hampiri mengingat hari yang mulai beranjak malam. Tapi teman memaksa untuk saya mengunjunginya mengingat inilah vihara terbesar se-Asia Tenggara. Terbesar. Kata ini yang akhirnya membawa saya sejauh 14 kilometer dari pusat kota ke kelurahan Air Raja atau di sebelah kiri Jalan WR Supratman yang menjadi jalur lintas Tanjung Pinang-Tanjung Uban, Batu 14.

Ubud Monkey Forest

Bali seakan tak pernah ada habisnya untuk dieksplor setiap obyek wisatanya. Mulai dari wisata pantai, gunung, wisata belaja, wisata sejarah, dan lain sebagainya semua lengkap ada di Bali. Salah satu obyek wisata yang sudah lama ada dan hingga kini masih diminati para wisatawan untuk datang kembali berkunjung yakni Ubud Monkey Forest. Monkey Forest dikenal juga dengan nama Mandala Wisata Wenara Wana atau Sacred Monkey Forest Sanctuary.